Cuaca Ekstrem Mengancam Sulut, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
SULUTVIRAL.COM – Sulawesi Utara (Sulut) menerima peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulut. Kondisi cuaca saat ini mengkhawatirkan beberapa kabupaten dan kota di Sulut, bahkan ada yang telah dinyatakan dalam status waspada.
Salah satu kota yang berpotensi mengalami bencana kekeringan adalah ibu kota Provinsi Sulut, Kota Manado, yang saat ini sudah dalam status siaga. Tingkat air sungai di Manado juga mengalami penurunan, yang semakin memperburuk situasi kekeringan. Fenomena El Nino turut memperparah kondisi kekeringan di Sulut.
BMKG Stasiun Klimatologi Provinsi Sulawesi Utara mencatat bahwa 8 dari 10 Zona Musim di Sulawesi Utara telah memasuki musim kemarau. Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sulut, Irvan to Marmin Suwirono, menjelaskan bahwa berdasarkan analisis hujan hingga tanggal 01 September 2023, peringatan dini dikeluarkan karena beberapa wilayah di Sulawesi Utara mengalami hari tanpa hujan selama lebih dari atau sama dengan 21 hari berturut-turut. Prakiraan cuaca juga menunjukkan peluang curah hujan sangat rendah dengan peluang lebih dari 70 persen.
Beberapa kabupaten dan kota di Sulut yang terancam kekeringan menurut peringatan dini BMKG adalah sebagai berikut:
- Kabupaten Bolaang Mongodow
- Bolaang Timur (Status Waspada)
- Lolak (Status Waspada)
- Poigar (Status Siaga)
- Kota Manado
- Bunaken (Status Siaga)
- Mapanget (Status Siaga)
- Kabupaten Minahasa
- Tombariri (Status Siaga)
- Kabupaten Minahasa Selatan
- Tumpaan (Status Waspada)
- Kabupaten Minahasa Utara
- Air Madidi (Status Waspada)
- Tombariri (Status Siaga)
- Kabupaten Minahasa Selatan
- Tumpaan (Status Waspada)
- Kabupaten Minahasa Utara
- Air Madidi (Status Waspada)
BMKG juga memperingatkan tentang potensi terjadinya siklon tropis di wilayah tersebut, yang dapat menyebabkan angin kencang. Faktor fenomena El Nino juga berkontribusi pada musim kemarau yang lebih parah. Meskipun beberapa wilayah seperti Minahasa mungkin mengalami hujan dalam jumlah tertentu, secara keseluruhan, curah hujan di seluruh Sulawesi Utara relatif rendah. BMKG terus memantau situasi ini dan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
Sungai dan Sumur di Manado Mengalami Kekeringan Akibat Musim Kemarau
Musim kemarau telah tiba di Indonesia, termasuk di Kota Manado, Sulawesi Utara. Dampaknya, beberapa daerah mengalami kekeringan, dan Stasiun Klimatologi Sulawesi Utara (Sulut) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai hal ini, termasuk di Kota Manado.
Beberapa wilayah di Kota Manado, seperti Kelurahan Bailang Lingkungan Dua dan Enam, Kecamatan Bunaken, mengalami kekeringan. Warga setempat mulai menghadapi masalah serius, termasuk sumur-sumur mereka yang kering. Bahkan, sungai-sungai di daerah tersebut juga mengalami penurunan debit air.

Salah seorang warga, Heski, menyatakan bahwa sumur-sumur mereka telah mengering, dan sungai-sungai juga mulai mengering. Situasi ini telah mengganggu kegiatan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci pakaian. Warga seperti Heski hanya bisa berharap pada bantuan air dari Pemerintah Manado.
Wali Kota Manado, Andrei Angouw, telah meminta PDAM Manado untuk menyalurkan air bersih sebagai respons atas keluhan warga. Air bersih tersebut telah mulai disalurkan langsung ke rumah-rumah warga.
Lurah Bailang, Aldo Kanon Erikson Sumera, mengonfirmasi bahwa kekeringan ini memengaruhi dua lingkungan di wilayah tersebut. Bantuan air bersih akan terus disalurkan oleh Pemerintah Manado dalam dua hari sekali untuk mencukupi kebutuhan warga yang membutuhkan.
Efek dari musim kemarau dan El Nino juga mempengaruhi sungai-sungai di Manado, Sulawesi Utara. Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) I, I Komang Sudana, menjelaskan bahwa sungai-sungai menjadi kering karena kurangnya debit air di hulu sungai, yang sangat dipengaruhi oleh curah hujan. Meskipun BWSS I tidak dapat secara langsung mengatasi kekeringan tersebut, mereka akan memantau dan mengawasi dampaknya terhadap kebutuhan air masyarakat.
I Komang Sudana juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di sungai saat kondisi kering seperti ini, agar saluran air tidak tersumbat saat musim hujan tiba.