SULUTVIRAL.COM – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Meramalkan Potensi Karhutla di Tiga Provinsi.
Situs BMKG di Jakarta telah memperingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Nusa Tenggara Timur pada hari Selasa. BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan untuk alasan apa pun. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, sebelumnya menjelaskan bahwa El Nino berdampak pada perubahan pola curah hujan, peningkatan suhu udara, dan peningkatan titik panas di wilayah yang rentan terhadap karhutla.
Tag: BMKG
VIRAL! Peringatkan Ketinggian Gelombang di Perairan Sulut hingga 8 Oktober
SULUTVIRAL.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan kepada penduduk agar waspada terhadap gelombang tinggi di wilayah perairan Sulawesi Utara (Sulut) dan sekitarnya.
Menurut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Bitung, Ricky D Aror, gelombang tinggi dengan ketinggian antara 1,25 meter hingga 2,5 meter diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 8 Oktober 2023. Biasanya, angin bertiup dari arah tenggara-barat daya dengan kecepatan berkisar antara delapan knot hingga 20 knot. Prediksi gelombang tinggi ini mencakup perairan timur Kabupaten Kepulauan Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro), perairan timur Bitung-Likupang, perairan selatan Kabupaten Kepulauan Talaud, dan Laut Maluku bagian utara.
Ricky D Aror mengimbau warga untuk memperhatikan peringatan dini mengenai gelombang tinggi ini, terutama jika mereka beraktivitas di laut, dan juga untuk memperhatikan risiko keamanan pelayaran. Dia memberikan rekomendasi berdasarkan jenis kapal, seperti perahu nelayan yang sebaiknya menghindari kecepatan angin lebih dari 15 knot dan gelombang di atas 1,25 meter. Kapal tongkang sebaiknya waspada saat angin mencapai lebih dari 16 knot dan gelombang setinggi 1,5 meter, sedangkan kapal feri perlu berhati-hati jika angin melebihi 21 knot dan gelombang lebih dari 2,5 meter. Kapal besar harus sangat berhati-hati jika angin melebihi 27 knot dan gelombang lebih dari 4,0 meter.
Demikianlah peringatan dari BMKG terkait gelombang tinggi di perairan Sulawesi Utara dan sekitarnya yang perlu diwaspadai.
VIRAL! Prakiraan BMKG Cuaca dan Risiko Kebakaran di RI Hari Ini
SULUTVIRAL.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis ramalan cuaca untuk hari ini, Sabtu (7/10/2023). Prakirawan BMKG, Hasalika Nurjanah, memberikan peringatan tentang potensi angin kencang yang dapat mempengaruhi beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Secara keseluruhan, cuaca di sebagian besar wilayah Sumatra diperkirakan akan hujan dan berawan hari ini. Di Jambi dan Palembang, ada potensi asap, sementara di Bengkulu diperkirakan akan berkabut.
Wilayah Jawa sebagian besar diharapkan cerah atau berawan, kecuali Semarang yang berpotensi mengalami hujan ringan. Suhu di pulau Jawa diperkirakan berkisar antara 20-35 derajat Celcius.
Kondisi cuaca yang serupa diperkirakan juga akan berlaku untuk Bali hingga Nusa Tenggara.
Di Kalimantan, hari ini diprediksi akan berkabut dengan suhu berkisar antara 24-36 derajat Celcius. Namun, Pontianak diprediksi akan mengalami hujan sedang.
Sebagian besar wilayah Sulawesi diperkirakan akan mengalami cuaca cerah atau berawan, kecuali Mamuju yang berpotensi hujan ringan. Suhu di pulau Sulawesi diperkirakan berkisar antara 20-35 derajat Celcius.
Sementara itu, di Papua dan Maluku, diperkirakan akan terjadi cuaca cerah berawan hingga hujan ringan, dengan suhu berkisar antara 24-32 derajat Celcius.
Kategori Kemudahan Terbakar
Prakirawan BMKG, Hasalika, menginformasikan bahwa beberapa wilayah di Indonesia saat ini masuk dalam kategori “Tingkat Kemudahan Terbakar” yang tinggi di lapisan atas permukaan tanah, yang berarti memiliki risiko kebakaran yang tinggi. Wilayah-wilayah ini perlu diwaspadai.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selain itu, BMKG juga memperingatkan tentang potensi indeks ultraviolet sinar matahari (UV) yang ekstrem di beberapa wilayah, terutama antara pukul 10.00-11.00 WIB. Kondisi ini terutama berlaku di Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
VIRAL! BMKG Menyatakan Tanda Musim Kemarau Panjang di Indonesia Akan Berakhir
SULUTVIRAL.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan bahwa musim kemarau ekstrem di Indonesia akan segera berakhir, meskipun El Nino diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2024. Indonesia saat ini sedang mengalami musim kemarau yang lebih parah, ditandai dengan cuaca lebih kering dan panas dari biasanya, akibat dari fenomena El Nino dan IOD Positif yang mengakibatkan peningkatan suhu dan penurunan curah hujan dari kondisi normal.
“Musim kemarau diperkirakan akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini, dan awal musim hujan akan secara bertahap dimulai pada awal November 2023,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam pernyataannya di situs resmi, dikutip pada Kamis (5/10/2023).
Namun, Dwikorita menekankan bahwa awal musim hujan tidak akan terjadi secara serentak di seluruh wilayah Indonesia karena perbedaan iklim yang signifikan.
“Awal musim hujan berkaitan erat dengan peralihan Monsun Australia ke Monsun Asia. Saat ini, Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, dan oleh karena itu, hujan diperkirakan akan turun mulai bulan November,” jelasnya.
Dwikorita juga mengungkapkan bahwa puncak musim hujan diantisipasi akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2024.
Pertimbangan terkait El Nino
Sementara itu, Dwikorita menjelaskan bahwa berdasarkan data satelit terbaru, El Nino diprediksi akan berlanjut hingga akhir Oktober. Namun, pada bulan November, akan terjadi peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
“Sesuai dengan prediksi BMKG, dampak puncak El Nino diprediksi terjadi pada bulan September. Namun, data satelit terkini menunjukkan bahwa intensitas El Nino tampaknya masih tinggi pada bulan Oktober. Fenomena El Nino ini diperkirakan akan berlanjut hingga tahun mendatang,” ungkapnya.
Dwikorita menyatakan bahwa kehadiran angin monsun dari arah Asia yang diharapkan mulai November akan membawa hujan, sehingga diharapkan dampak El Nino akan mulai mereda.
Kendati demikian, Dwikorita mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama Oktober yang masih cenderung kering. Ia menghimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja, karena pemadaman akan sulit dilakukan dalam kondisi tersebut.
VIRAL! Gempa M 5,1 Guncang Melonguane, Sulawesi Utara, Tanpa Potensi Tsunami
SULUTVIRAL.COM – Pada Kamis, 5 Oktober 2023, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) merilis informasi tentang gempa bumi yang terjadi di wilayah Kecamatan Melonguane, Sulawesi Utara. Gempa ini memiliki kekuatan magnitudo 5,1 dan terjadi pada pukul 10.38 WIB. BMKG menyatakan bahwa gempa ini tidak memiliki potensi untuk memicu tsunami.
Meskipun demikian, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Data yang diunggah oleh BMKG di Twitter, menunjukkan bahwa gempa ini memiliki magnitudo 5.1 SR dan terletak di koordinat 4.27 LU, 125.94 BT, dengan kedalaman 92 kilometer. BMKG kembali menegaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Dalam catatan penting, informasi tersebut bersifat cepat dan hasil pemantauan masih bisa berubah seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut. BMKG juga memberikan panduan tingkat keparahan getaran gempa (MMI) sebagai referensi, mulai dari tingkat I hingga tingkat XII, dengan tingkat XII merupakan kerusakan paling parah.
Dalam tingkat MMI, tingkat keparahan gempa berkisar dari tidak dirasakan hingga kerusakan parah pada bangunan dan lingkungan sekitar. Gempa ini adalah peringatan bagi warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan yang mungkin terjadi.
VIRAL! Sulut Mengalami 54 Gempa Bumi dalam Waktu Seminggu
SULUTVIRAL.COM – Selama periode 15-21 September 2023, wilayah Sulut dan sekitarnya mengalami 54 kali gempa bumi tektonik, sesuai dengan informasi yang dirilis oleh BMKG Sulut.
Muhammad Zulkifli, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Winangun-Manado, menyatakan bahwa dalam periode tersebut, terdapat dua gempa bumi yang dirasakan oleh penduduk.
Dari total 54 gempa bumi tersebut, sekitar 61,11 persen memiliki magnitudo antara 3,0 hingga 4,9. Sementara sekitar 37,04 persen memiliki magnitudo kurang dari tiga, dan sekitar 1,85 persen memiliki magnitudo lebih dari atau sama dengan lima.
Zulkifli juga mencatat bahwa dua gempa yang dirasakan oleh penduduk terjadi pada tanggal 16 September 2023 di Talaud dengan skala MMI IV, dan pada tanggal 19 September 2023 di Halmahera Timur dengan skala MMI II-III.
Dari segi kedalaman gempa, sekitar 59,26 persen merupakan gempa bumi berkedalaman dangkal, yaitu antara satu hingga 60 kilometer. Sedangkan sekitar 40,74 persen berkedalaman menengah, yaitu antara 61-300 kilometer.
Zulkifli menjelaskan bahwa sebagian besar gempa bumi terjadi di wilayah Teluk Tomini dan Laut Maluku bagian Utara, seperti yang terlihat dari peta episenter.
Pada periode sebelumnya, yaitu tanggal 8 – 14 September 2023, tercatat 44 kejadian gempa bumi, dimana sekitar 63,64 persen memiliki magnitudo antara tiga hingga 4,9. Sedangkan sekitar 33,82 persen memiliki magnitudo kurang dari tiga, dan sekitar 4,55 persen memiliki magnitudo lebih dari atau sama dengan lima.
VIRAL! Gempa 6,3 SR di Tenggara Pulau Karatung Sulut, Tanpa Potensi Tsunami
SULUTVIRAL.COM – Pada Selasa, 26 September 2023, terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,3 di wilayah Tenggara Pulau Karang, Sulawesi Utara. Informasi dari akun Twitter @infoBMKG menyebutkan bahwa gempa ini terjadi pada pukul 08:39 WIB dan berlokasi di 4.63 LU, 127.38 BT (sekitar 36 km Tenggara Pulau Karatung, Sulut) dengan kedalaman 115 km. BMKG menyatakan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Perlu diingat bahwa informasi ini disebarkan dengan cepat untuk memberi tahu masyarakat, sehingga data yang diolah masih bisa berubah seiring dengan penambahan informasi lebih lanjut. BMKG juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.
Gempa ini juga diukur dalam skala MMI (Modified Mercalli Intensity) untuk menggambarkan getarannya:
- MMI I: Getaran gempa tidak dirasakan, kecuali oleh beberapa orang dalam situasi luar biasa.
- MMI II: Getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang, lampu gantung bergoyang.
- MMI III: Getaran gempa terasa nyata dalam rumah, seperti naik di dalam truk yang berjalan.
- MMI IV: Banyak orang merasakannya di dalam rumah pada siang hari, beberapa orang di luar rumah merasakannya, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang, dan dinding berderik.
- MMI V: Hampir semua orang merasakan getaran gempa, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, dan benda-benda besar bergoyang.
- MMI VI: Getaran dirasakan oleh semua orang, banyak yang terkejut dan keluar dari rumah, plester dinding jatuh, dan ada kerusakan ringan.
- MMI VII: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat, keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dan kerusakan lainnya.
- MMI VIII: Kerusakan lebih parah pada bangunan kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak keretakan, dan pipa-pipa dalam rumah putus.
- MMI IX: Kerusakan pada bangunan kuat, rangka rumah bergeser dari pondasi awal, dan kerusakan lainnya.
- MMI X: Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah dan melengkung, dan tanah longsor.
- MMI XI: Bangunan-bangunan sedikit yang masih berdiri, jembatan rusak, dan kerusakan serius lainnya.
- MMI XII: Kerusakan total, gelombang terlihat di permukaan tanah, pemandangan gelap, dan benda-benda terlempar ke udara.
VIRAL! Gempa Terbaru Melonguane, Sulawesi Utara Hari Ini, Senin 25 September 2023: Baca Detailnya
SULUTVIRAL.COM – Informasi terbaru mengenai gempa yang terjadi pada hari Senin, 25 September 2023, di Melonguane, Sulawesi Utara, telah diberikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Gempa ini memiliki magnitudo sebesar 4,0 dan terjadi pada kedalaman 10 kilometer.
Menurut laporan BMKG, pusat gempa berada sekitar 60 kilometer Barat Laut Melonguane, Sulawesi Utara. Lokasinya berada di koordinat 4.04 LS dan 126.13 BT. Gempa ini terjadi pada pukul 11:56 WIB pada tanggal yang sama.
BMKG memberikan disclaimer bahwa informasi ini disampaikan dengan prioritas kecepatan, sehingga hasil pengolahan data masih bisa berubah seiring dengan kelengkapan data yang diperoleh.
Berikut Link Postingan BMKG di Twiter(X)
VIRAL! Gempa Baru Sulut: 22 September 2023, 304 Km dari Tahunan
SULUTVIRAL.COM – Telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 4.9 di Tahunan, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Jumat, 22 September 2023. Gempa ini tercatat pada koordinat 5.83 lintang utara dan 123.89 bujur timur. Kejadiannya sekitar 304 km ke arah barat laut dari Tahunan dan memiliki kedalaman sekitar 505 km. Informasi ini diberikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Harap diingat bahwa informasi ini masih dalam tahap pemrosesan dan bisa berubah dengan peningkatan data selanjutnya.
Untuk keselamatan selama gempa bumi, ada beberapa langkah penting yang harus diikuti:
- Tetap Tenang: Jagalah ketenangan dan hindari panik.
- Cari Tempat Perlindungan: Di dalam gedung atau ruangan, cari tempat yang aman seperti di bawah meja atau sudut yang kuat.
- Jauhi Jendela: Hindari area dekat jendela, kaca, atau barang pecah-belah.
- Jangan Berlari: Hindari berlarian, karena bisa meningkatkan risiko cedera.
- Jika Berada di Luar Ruangan: Jauhi bangunan, tiang listrik, dan objek yang berpotensi roboh.
- Jika di Kendaraan: Berhenti di tempat yang aman, jauh dari bangunan, jembatan, dan pepohonan. Jangan berhenti di bawah jembatan atau jalan layang.
- Jika di Pantai: Waspada tsunami jika berada di daerah pesisir. Pergi ke tempat yang lebih tinggi dan jauh dari pantai.
- Jangan Gunakan Lift: Selama gempa, hindari menggunakan lift. Gunakan tangga.
- Setelah Gempa: Waspadai gempa susulan dan periksa diri sendiri serta orang lain untuk cedera.
- Siapkan Rencana Darurat: Miliki rencana darurat termasuk tempat pertemuan keluarga dan kontak darurat.
- Dengarkan Informasi Resmi: Ikuti informasi dari otoritas setempat seperti BMKG untuk pembaruan situasi.
- Persiapkan Peralatan Darurat: Sediakan peralatan darurat seperti makanan, air, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya.
Keselamatan selama gempa melibatkan tindakan cepat dan pengetahuan tentang respons yang benar. Pastikan Anda dan keluarga siap menghadapi situasi darurat saat gempa terjadi.
VIRAL! Gempa di Bitung Sulawesi Utara dan Kepulauan Aru Maluku: Info BMKG
SULUTVIRAL.COM – Pada tanggal 20 September 2023, terjadi gempa di wilayah Kepulauan Aru, Maluku, dengan kekuatan magnitudo 3.7. Sementara itu, gempa juga terjadi di Bitung, Sulawesi Utara, dengan kekuatan magnitudo 4.1. Saat ini, belum ada informasi lebih lanjut tentang gempa ini. BMKG akan terus memberikan informasi terbaru jika ada perkembangan lebih lanjut.
Skala Kerusakan Gempa:
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari BMKG, berikut adalah informasi MMI yang dapat digunakan sebagai referensi:
I MMI – Getaran gempa tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
III MMI – Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
IV MMI – Pada siang hari, getaran dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, dan di luar rumah oleh beberapa orang. Gerabah bisa pecah, jendela/pintu bergoyang, dan dinding berbunyi.
V MMI – Getaran gempa dirasakan oleh hampir semua orang. Orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, dan tiang-tiang besar tampak bergoyang.
VI MMI – Getaran gempa dirasakan oleh semua orang. Kebanyakan orang terkejut dan berusaha keluar, kerusakan ringan terjadi pada bangunan.
VII MMI – Semua orang keluar dari rumah. Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat, tetapi bangunan dengan konstruksi kurang baik mengalami kerusakan yang lebih serius.
VIII MMI – Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, dan rumah-rumah dapat bergeser dari pondasinya. Juga, banyak kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik.
IX MMI – Kerusakan serius pada bangunan dengan konstruksi kuat, dan banyak keretakan terjadi. Pipa-pipa dalam rumah bisa putus.
X MMI – Kerusakan berat pada bangunan dari kayu yang kuat, dan tanah bisa terbelah dengan rel yang melengkung serta tanah longsor di daerah-daerah curam.
XI MMI – Hanya sedikit bangunan yang masih berdiri, jembatan rusak, dan terjadi lembah.
Informasi ini dapat berubah seiring dengan perkembangan lebih lanjut dari BMKG.