SULUTVIRAL.COM – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado mengkritik lambannya penyelidikan polisi terkait kasus tabrak lari yang menyebabkan kematian jurnalis Riyo Noor pada 11 Maret 2023. Selama enam bulan berlalu, polisi belum berhasil menemukan pelaku tabrak lari, dan tidak ada perkembangan berarti dalam kasus tersebut.
Ketua AJI Manado, Fransiskus Marcelino Talokon, menekankan pentingnya mengungkap kasus ini karena ini adalah masalah kemanusiaan. Keluarga Riyo yang ditinggalkan merasa sangat kesakitan akibat kejadian tersebut. Fransiskus juga menyuarakan kekhawatiran bahwa ada pengaruh orang berpengaruh yang membuat penyelidikan kasus ini terhambat.
Koordinator Advokasi AJI Manado, Roni Sepang, menyoroti dampak serius kasus ini terhadap jurnalis di Sulawesi Utara (Sulut) yang sedang menjalankan tugas. Kejadian tabrak lari tersebut terjadi saat Riyo sedang dalam perjalanan untuk meliput di Kota Tomohon. Roni mendesak polisi untuk mengambil pendekatan profesional dalam penyelidikan dan meminta Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto, untuk mengawasi dengan serius penanganan kasus ini. Roni juga menekankan perlunya evaluasi terhadap kinerja petugas yang menangani kasus ini, dan bahwa Kapolda harus bertindak jika petugas tidak serius menangani masalah ini daripada hanya berdiam diri atau melempar tanggung jawab antara Polda Sulut dan Polres Minahasa.
Kasus tabrak lari yang menimpa Riyo Noor terjadi pada tanggal 11 Maret 2023 sekitar pukul 05.00 Wita di bagian jalan raya Desa Tompaso Dua, Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa. Riyo Noor, yang sedang mengendarai sepeda motor menuju Kota Tomohon untuk melaksanakan tugas peliputan dari redaksi tempatnya bekerja, menjadi korban kecelakaan tragis ini. Korban ditabrak dari belakang oleh kendaraan yang diduga merupakan mobil, akibatnya korban terlempar dan meninggal dunia di tempat kejadian.
Pelaku tabrak lari, yang diduga mengendarai mobil, segera melarikan diri dari lokasi kejadian. Di lokasi kejadian, bagian depan kendaraan yang diperkirakan jenis Agya atau Ayla sempat tertinggal. Selain itu, nomor kendaraan juga ditemukan di tempat kejadian, namun dugaan kuat bahwa nomor tersebut palsu karena tidak sesuai dengan kendaraan yang tertinggal di lokasi setelah diperiksa oleh pihak kepolisian.