SULUTVIRAL.COM – Sejumlah ekonom mengantisipasi penurunan investasi selama Pemilihan Umum 2024, meskipun sektor konsumsi diperkirakan akan meningkat karena belanja para calon legislatif (caleg). Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menunjukkan bahwa dalam pengalaman Pemilu sebelumnya, investasi cenderung melambat di tahun politik karena investor menunggu hingga Pemilu selesai sebelum melakukan investasi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah harus terus melanjutkan program penarik investasi yang sudah ada, seperti program hilirisasi nikel, dan meyakinkan investor bahwa pergantian kekuasaan tidak akan menghentikan program-program tersebut.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, juga memprediksi pelemahan Rupiah dan IHSG selama Pemilu, tetapi pelemahan tersebut diperkirakan hanya sementara dan akan pulih setelah pengumuman pemenang Pemilu. Investor asing juga mungkin menunjukkan perilaku serupa, dengan penurunan investasi asing yang sementara.
Kepala Pusat Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Abdurohman, berpendapat bahwa Pemilu 2024 akan memberikan kontribusi positif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan belanja pemerintah untuk Pemilu yang signifikan dan belanja caleg yang juga berdampak pada konsumsi. Diperkirakan bahwa PDB akan meningkat sekitar 0,2% untuk tahun 2023 dan 0,27% untuk tahun 2024.
Dalam konteks investasi dan ekonomi, Pemilu 2024 diharapkan dapat memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia meskipun ada potensi penurunan investasi selama periode tersebut.