Amerika Serikat Memantau Pemilu Presiden di Indonesia dan Membahas Prabowo Subianto
SULUTVIRAL.COM – Amerika Serikat (AS) sedang memperhatikan pemilihan presiden di Indonesia, seperti yang terlihat di situs web Kadin AS pada 5 September lalu. Direktur untuk Asia Tenggara di lembaga tersebut, Shannon Hayden, menulis artikel dengan judul “Akankah pemilihan presiden di Indonesia memengaruhi hubungan dengan AS?” Dalam artikel tersebut, dia membahas salah satu calon presiden potensial, Prabowo Subianto.
Hayden mengingatkan pembaca bahwa pemilihan presiden Indonesia akan diadakan pada 14 Februari, dan ini tidak hanya berpengaruh pada Indonesia tetapi juga pada AS. Indonesia memiliki peran penting di kawasan Indo-Pasifik karena merupakan negara dengan populasi keempat terbesar di dunia, demokrasi terbesar ketiga, ekonomi terbesar keenam belas, dan negara mayoritas Muslim terbesar.
Artikel tersebut juga membahas Prabowo Subianto, salah satu dari tiga kandidat presiden yang mencalonkan diri, selain Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Hayden mengatakan bahwa Prabowo tampaknya memimpin dalam survei dan tampaknya akan mencalonkan diri untuk pemilihan presiden lagi. Dia juga mencatat bahwa Prabowo mendapat dukungan dari Presiden Jokowi.
Selain itu, artikel tersebut juga membahas masa lalu Prabowo, termasuk perannya sebagai menantu Presiden Soeharto yang memimpin Indonesia selama 32 tahun. Masa lalu Prabowo sebagai seorang militer yang naik pangkat hingga letnan jenderal angkatan darat juga disebutkan, serta tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang pernah dihadapinya.
Hayden juga menjelaskan bisnis Prabowo sebagai seorang konglomerat yang mengendalikan 27 perusahaan, termasuk di bidang minyak sawit, gas alam, batu bara, hukum, kertas, dan pulp.
Demikianlah ringkasan dari artikel tersebut.
Hubungan dengan Amerika dan Peran Prabowo Subianto
Artikel juga membahas hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), yang dapat menjadi lebih erat. Prabowo Subianto, dalam perannya sebagai Menteri Pertahanan, telah bertemu dengan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, baru-baru ini. Keduanya telah menandatangani kesepakatan pembelian senjata dan mendorong hubungan yang lebih dekat antara kedua negara.
Kunjungan Prabowo ke AS memiliki beberapa dampak penting. Pertama, Indonesia berusaha memodernisasi militernya dengan dukungan dari AS. Ini ditegaskan dalam pernyataan bersama setelah pertemuan mereka di Pentagon, yang menekankan bahwa akuisisi senjata akan meningkatkan kerjasama militer dengan AS dan memberikan lebih banyak pilihan untuk latihan bersama.
Selain itu, kunjungan ini juga memberikan kesempatan bagi Prabowo untuk memajukan agenda domestiknya melalui peningkatan kerjasama AS-Indonesia. Ini mencakup penciptaan lapangan kerja, peluang ekonomi, ketahanan pangan, pertukaran pendidikan internasional, inovasi teknologi, dan banyak hal lainnya.
Meskipun demikian, penulis mengingatkan bahwa situasi politik bisa berubah, dan Prabowo bisa saja berubah arah atau mendukung salah satu kandidat lain sebagai wakil presiden. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya terus mengikuti perkembangan politik.
Namun, untuk saat ini, kunjungan Prabowo ke AS dianggap berhasil, dan ia kembali ke Indonesia dengan prestasi yang diakui dalam perannya sebagai Menteri Pertahanan.
