SULUTVIRAL.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini berperan sebagai negara net importer atau pengimpor bersih dalam perdagangan global beras. Net importer, seperti yang didefinisikan dalam Investopedia, adalah negara yang lebih banyak membeli barang dari negara lain daripada jumlah barang yang mereka jual ke negara tersebut dalam periode tertentu.
Amalia Adininggar Widyasanti, Penjabat Kepala BPS, mengungkapkan fakta ini saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi tahun 2023 pada Senin (11/9/2023). Hal ini mencerminkan potensi peningkatan ketergantungan Indonesia terhadap impor beras.
Dalam paparannya selama rapat tersebut, Amalia mengungkapkan bahwa mayoritas beras yang diimpor oleh Indonesia pada tahun 2019-2022 adalah beras khusus, termasuk beras glutinous rice (HS 10063030), basmati rice (HS 10063050), dan broken rice (10064090). Namun, pada tahun 2023, pemerintah Indonesia kembali mengimpor beras konsumsi, yaitu semi milled or wholly milled rice (HS 10063099).
Amalia menjelaskan, “Indonesia adalah negara pengimpor bersih beras. Dan jika kita melihat tingkat ketergantungan kita terhadap impor beras, terlihat ada tren peningkatan.”
Selain itu, Amalia juga memberikan informasi mengenai asal impor beras Indonesia. Pada periode Januari-Juli 2023, mayoritas impor beras berasal dari Thailand, Vietnam, India, dan Pakistan.
“Impor beras terbesar pada periode Januari-Juli 2023 berasal dari Thailand, dengan volume sebesar 658 ribu ton atau 49,39% dari total impor beras,” kata Amalia. Selain itu, impor beras dari Vietnam mencapai 561 ribu ton (42,11%), dari India sebanyak 66 ribu ton (4,93%), dan dari Pakistan 43 ribu ton (3,21%).
Kondisi ini menggambarkan perubahan dalam kebutuhan beras di Indonesia dan juga menyoroti tantangan yang harus dihadapi dalam upaya memenuhi kebutuhan beras domestik di masa mendatang.