SULUTVIRAL.COM – Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di bawah Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Hendra Gunawan, telah melaporkan bahwa dalam periode evaluasi dari tanggal 16 hingga 22 September 2023, telah terjadi 35 kali gempa guguran di Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Dalam laporan evaluasi yang dibagikan oleh Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia P Tatipang, dalam grup percakapan Info Gunung Karangetang di Manado, selain gempa guguran, juga tercatat sebanyak 114 kali gempa embusan, 69 kali gempa hybrid/fase banyak, lima kali gempa vulkanik dangkal, 22 kali gempa vulkanik dalam, empat kali gempa tektonik lokal, dan 54 kali gempa tektonik jauh. Selain itu, juga terjadi tremor menerus dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter, berkisar antara 0,5 milimeter hingga satu milimeter.
Secara visual, dilaporkan adanya sinar api di atas kawah utama (selatan) dengan tinggi sekitar 10 meter. Kawah utara terlihat mengeluarkan asap putih dengan tinggi maksimum sekitar 100 meter. Pada malam hari, masih terlihat api diam di tubuh kubah lava kawah utara, dan selama periode tersebut tidak teramati adanya guguran.
Dalam konteks tingkat aktivitas level tiga siaga tersebut, masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki tidak diizinkan untuk beraktivitas atau mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama (selatan) dan kawah dua (utara), serta 3,5 kilometer pada sektor barat daya, selatan, dan tenggara.
PVMBG juga mengingatkan masyarakat di sekitar Gunung Karangetang untuk mempersiapkan masker penutup hidung dan mulut sebagai tindakan pencegahan gangguan pernapasan akibat hujan abu vulkanik. Hendra menekankan bahwa pemantauan terus berlanjut untuk mengkaji aktivitas Gunung Karangetang.
Selain itu, Hendra juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan mereka terhadap potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang.