SULUTVIRAL.COM – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang merupakan bagian dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, telah melaporkan bahwa aktivitas gempa di Gunung Karangetang, Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, telah mengalami penurunan selama periode pengamatan dari tanggal 1 hingga 7 September.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, mengungkapkan bahwa data seismik menunjukkan penurunan aktivitas gempa guguran, tetapi masih terjadi erupsi efusif. Selama periode tersebut, tercatat 78 kali gempa guguran, 25 kali gempa embusan, 52 kali gempa hybrid/fase banyak, dua kali gempa vulkanik dangkal, dan 11 kali gempa vulkanik dalam.
Selain itu, terjadi empat kali gempa tektonik lokal dan 31 kali gempa tektonik jauh. Tremor juga terus berlangsung dengan amplitudo berkisar antara 0,5 hingga satu milimeter, dengan dominasi pada 0,5 milimeter.
Dalam periode sebelumnya, yaitu dari tanggal 24 hingga 31 Agustus, PVMBG mencatat aktivitas yang lebih tinggi, termasuk 215 kali gempa guguran, 65 kali gempa embusan, dua kali tremor harmonik, 22 kali gempa hybrid/fase banyak, sembilan kali gempa vulkanik dalam, dan 27 kali gempa tektonik jauh. Tremor juga tetap ada dengan amplitudo antara 0,5 hingga satu milimeter, dengan dominasi pada 0,5 milimeter.
Hendra Gunawan mengingatkan warga di sekitar Gunung Karangetang untuk tetap waspada terhadap potensi awan panas guguran, terutama karena kubah lava lama masih ada di puncak gunung dan bisa runtuh bersamaan dengan keluarnya lava. Selain itu, warga diharapkan mengantisipasi risiko lahar atau banjir di sungai-sungai ketika musim hujan tiba di daerah puncak Gunung Karangetang.