1. Apa sih yang sebenarnya terjadi? 🤔
Baru-baru ini, Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkap bahwa sekitar 1,3 juta rekening KPM gagal menerima bansos tahap II (PKH & sembako) karena kendala teknis—mulai dari rekening tidak aktif, tidak ditemukan, hingga perbedaan data nama dan rekening (nasional.kompas.com).
2. Kenapa bisa terjadi?
Berikut rangkuman penyebabnya:
- Rekening tidak aktif atau tidak ditemukan, jadi dana otomatis gagal transfer (nasional.kompas.com)
- Nama dan nomor rekening tidak cocok, misalnya typo atau data belum diperbarui
- Perpindahan dari Pos ke Himbara, butuh waktu untuk buka rekening kolektif baru (gorontalo.antaranews.com)
3. Pemerintah tanggap! Ini yang dilakukan Kemensos
Nah, supaya ga berlarut:
- Koordinasi dengan Himbara & BPS untuk perbaiki database dan verifikasi rekening (kemensos.go.id)
- Melibatkan PPATK untuk cek aliran dana, waspadai transaksi mencurigakan (suara.com)
- Masyarakat diminta proaktif: bisa lapor via aplikasi Cek Bansos, pendamping PKH, Dinsos, atau BPS setempat (jatim.antaranews.com)
Gus Ipul berharap prosesnya tuntas minggu ini, kecuali kalau memang rekening masih bermasalah (gorontalo.antaranews.com).
4. Apa artinya buat kamu?
Kalau kamu atau keluarga termasuk KPM dan merasa belum terima bansos:
- Cek rekeningmu: Pastikan sudah aktif dan data sudah benar.
- Laporkan ke kanal resmi: sebutin bukti kalau perlu.
- Pantau terus statusnya lewat aplikasi/pendamping/dinas.
Kalau kamu belum sempat ikut program bansos, ini jadi pengingat: penting banget update data agar bantuan bisa cair lancar.
Kegagalan salur seperti ini—walaupun baru pertama kali terjadi di triwulan II—menunjukkan persoalan administrasi masih jadi tantangan. Tapi pemerintah sudah sigap melakukan koordinasi, validasi, dan memberikan akses lapor untuk masyarakat. Jadi, kalau kamu merasa berhak dan belum cair, yuk, langsung cek dan lapor biar segera dibantu! 💬