Belakangan ini, kita sering mendengar berita mengenai banyaknya anak muda Indonesia yang memilih untuk pergi bekerja ke luar negeri, khususnya ke negara-negara seperti Kamboja, dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Namun, alih-alih memfasilitasi dan memberikan solusi, pemerintah Indonesia malah lebih fokus pada larangan terhadap anak muda untuk bekerja di luar negeri, khususnya di Kamboja. Sebenarnya, ini bukanlah solusi yang tepat. Yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah adalah menciptakan lebih banyak lapangan kerja di dalam negeri agar anak muda tidak perlu mencari pekerjaan di luar negeri.
Larangan ke Kamboja: Solusi Sementara, Bukan Solusi Utama
Sebagai negara dengan jumlah penduduk muda yang cukup besar, Indonesia memang dihadapkan pada tantangan besar terkait dengan tingginya angka pengangguran. Banyak dari anak muda ini, terutama yang baru saja lulus dari pendidikan tinggi, merasa kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai dengan harapan mereka. Berangkatlah mereka ke luar negeri dengan harapan menemukan pekerjaan yang menawarkan gaji lebih tinggi dan peluang yang lebih baik. Salah satu tujuan yang populer adalah Kamboja, di mana banyak anak muda bekerja di berbagai sektor, termasuk industri call center atau pekerjaan yang terkait dengan teknologi dan pemasaran online.
Namun, alih-alih memberi perhatian terhadap fenomena ini, pemerintah Indonesia lebih memilih melarang mereka untuk pergi ke negara-negara tersebut. Tentu saja, larangan ini hanya akan memberikan dampak sementara. Apa yang perlu dipahami adalah bahwa pemerintah tidak cukup hanya melarang. Harus ada solusi konkret yang ditawarkan agar anak muda tidak perlu mencari pekerjaan di luar negeri.
Lapangan Kerja di Dalam Negeri: Prioritas yang Harus Diperhatikan
Jika pemerintah benar-benar peduli dengan masa depan anak muda Indonesia, menyediakan lapangan kerja yang layak di dalam negeri seharusnya menjadi prioritas utama. Penciptaan lapangan kerja yang tidak hanya memberikan pekerjaan, tetapi juga memberikan kesejahteraan, adalah hal yang lebih penting daripada sekadar melarang anak muda pergi ke luar negeri.
Kenapa? Karena pada akhirnya, larangan yang ada hanya akan mendorong mereka untuk mencari alternatif lain, termasuk bekerja secara ilegal atau di sektor yang tidak jelas, yang pada akhirnya malah merugikan mereka. Anak muda yang seharusnya berfokus pada pembangunan karier yang lebih baik, justru akan terjebak dalam pekerjaan yang tidak aman dan tidak menjanjikan masa depan.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan
Untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih baik, kita juga harus memperhatikan kualitas pendidikan dan pelatihan. Jangan hanya fokus pada pembukaan lapangan pekerjaan baru, tetapi juga pastikan anak muda Indonesia memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Dengan memberikan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan industri, anak muda Indonesia akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong sektor industri dalam negeri untuk berkembang dan menyerap lebih banyak tenaga kerja. Misalnya, dengan memberikan insentif kepada usaha kecil dan menengah (UKM) atau mendorong investasi di sektor-sektor yang padat karya. Dengan demikian, para pekerja muda tidak perlu lagi mencari pekerjaan di luar negeri, karena mereka sudah memiliki peluang di tanah air.
Menumbuhkan Ekosistem Start-up dan Inovasi
Selain membuka lapangan kerja di sektor tradisional, Indonesia juga harus fokus pada pengembangan industri digital dan start-up. Anak muda Indonesia memiliki potensi besar di bidang teknologi, dan sektor ini bisa menjadi sumber lapangan kerja yang tak terbatas. Pemerintah perlu mendukung lebih banyak program inkubator bisnis, memberikan akses modal yang lebih mudah, serta pendampingan bagi para pemuda yang ingin memulai usaha mereka sendiri.
Dengan berkembangnya sektor start-up dan industri digital, anak muda Indonesia tidak perlu lagi mencari pekerjaan di luar negeri, karena mereka bisa menciptakan lapangan kerja mereka sendiri dan memperbaiki perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Mengapa Larangan Tidak Cukup?
Larangan untuk bekerja di luar negeri, termasuk di negara-negara seperti Kamboja, memang bisa dimengerti dari perspektif perlindungan terhadap tenaga kerja. Namun, jika tidak diimbangi dengan solusi yang lebih efektif di dalam negeri, larangan tersebut hanya akan menyulut masalah baru. Mencegah anak muda Indonesia pergi ke luar negeri tanpa memberikan mereka alternatif pekerjaan yang layak di dalam negeri hanya akan memperburuk ketidakpuasan di kalangan anak muda.
Sebagai bangsa yang memiliki potensi besar, kita harus bisa memberikan kesempatan yang lebih baik untuk generasi muda Indonesia. Mereka berhak mendapatkan pekerjaan yang layak, dengan gaji yang memadai, dan prospek karier yang jelas. Pemerintah harus turun tangan dengan lebih serius dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang mampu memenuhi kebutuhan anak muda Indonesia, tanpa harus melarang mereka untuk mencari peluang di luar negeri.
Kesimpulan
Sebuah larangan hanya akan bertahan sementara, tetapi penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan dan berkualitas akan memberikan solusi jangka panjang bagi masalah pengangguran di Indonesia. Pemerintah harus mengubah pendekatan mereka dan fokus pada menciptakan peluang kerja di dalam negeri, dengan mendukung sektor industri, pelatihan keterampilan, dan pengembangan start-up. Dengan begitu, anak muda Indonesia tidak perlu lagi merasa harus mencari pekerjaan di luar negeri, karena mereka sudah memiliki peluang yang lebih baik di tanah air.