SULUVIRAL.COM – Malaysia telah mengkritik peningkatan kebakaran hutan di Indonesia akhir-akhir ini, yang diklaim telah menyebabkan kabut asap dan memperburuk kualitas udara di beberapa wilayah di sekitarnya. Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Malaysia, Wan Abdul Latiff Wan Jaffar, mengatakan bahwa kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan selatan telah mempengaruhi polusi udara di pantai barat Malaysia dan Sarawak, yang berbatasan dengan Kalimantan.
Abdul Latiff mengatakan bahwa kualitas udara secara keseluruhan di Malaysia telah mengalami penurunan, dan ia merujuk pada data dari Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) yang menunjukkan adanya 52 titik api di Sumatra dan 264 titik api di Kalimantan.
Namun, Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Siti Nurbaya Bakar, membantah tudingan tersebut. Menurutnya, tidak ada kabut asap lintas negara, dan ia menyebut bahwa data ASMC hanya menunjukkan kabut asap di Sumatra dan Kalimantan. Siti juga menegaskan bahwa pemerintah akan menghukum perusahaan yang terlibat jika ditemukan kebakaran hutan di wilayah konsesi mereka.
Singapura juga menghadapi kekhawatiran terkait kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia. Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) mendeteksi adanya kabut asap di beberapa wilayah di tengah dan selatan Sumatra, seiring dengan peningkatan titik api karhutla. Meskipun situasinya belum parah, Singapura telah membentuk Satuan Tugas Kabut Asap untuk menghadapinya jika kualitas udara terus memburuk.