Paripurna ke-6 DPR RI Masa Sidang I 2023-2024.

VIRAL! Indonesia Berambisi, Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024

SULUTVIRAL.COM – Rapat Paripurna DPR RI Ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2023-2024 telah sahkan Undang-Undang mengenai APBN Tahun Anggaran 2024. Dalam UU APBN 2024 ini, Pemerintah dan DPR telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%. Meskipun angka ini sedikit lebih rendah daripada target tahun ini, yaitu 5,3%, namun lebih tinggi dibandingkan perkiraan dari beberapa lembaga internasional.

M.H. Said Abdullah, Kepala Badan Anggaran DPR RI, menyatakan bahwa harapannya adalah agar struktur APBN 2024 dapat menjadi kuat dan dapat dipercaya menghadapi tahun mendatang. Ia juga mencatat bahwa tantangan ekonomi nasional saat ini telah berubah dari fokus pada Covid-19 ke dampak ketegangan geopolitik, terutama sejak perang antara Rusia dan Ukraina.

Said menjelaskan bahwa kondisi ini tidak akan segera mereda dan berpotensi memengaruhi rantai pasokan. Faktor ekonomi global juga dipengaruhi oleh situasi di China dan Amerika Serikat, yang sedang menghadapi masalah ekonomi seperti krisis utang Evergrande di China dan masalah inflasi yang belum teratasi di AS.

Ketidakstabilan ekonomi di kedua negara tersebut berpotensi memberikan dampak kepada ekonomi Indonesia melalui efek domino. IMF memproyeksikan pertumbuhan PDB Indonesia pada tahun 2024 sebesar 5%, sementara Bank Dunia memproyeksikan hanya 4,9%, namun Indonesia tetap berpegang pada target pertumbuhan yang lebih optimistis, yaitu 5,2%.

Said Abdullah dan Badan Anggaran terus mendorong pemerintah untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada dalam mencapai target tersebut. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya sekitar 5%, hal ini dianggap cukup baik, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Bahkan, menurut The Economist, Indonesia telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang menjadi yang tercepat kelima di antara 30 negara di dunia sejak tahun 2014.

Asumsi dasar ekonomi makro yang disepakati dalam UU APBN 2024 mencakup pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, laju inflasi sebesar 2,8%, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp15.000, tingkat suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7%, harga minyak mentah sebesar 82 dolar per barel, lifting minyak sebesar 635.000 barel per hari, dan lifting gas bumi sebesar 1.033.000 barel setara minyak per hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *