SULUTVIRAL.COM – Masalah Laut China Selatan sangat terkait dengan ASEAN karena sebagian besar negara yang mengklaim wilayah tersebut adalah anggota ASEAN. Oleh karena itu, banyak yang berharap agar Indonesia, yang saat ini mengepalai ASEAN, dapat memberikan solusi yang memuaskan terkait isu Laut China Selatan.
Shafiah Muhibat, Wakil Direktur Eksekutif untuk Penelitian di Centre of Strategic and International Studies Indonesia (CSIS Indonesia), mengatakan bahwa harapan masyarakat ASEAN sangat tinggi terhadap peran Indonesia dalam menangani isu ini di tingkat regional. Indonesia dan Tiongkok yang memiliki hubungan dekat seharusnya dapat memberikan pengaruh yang lebih positif bagi Indonesia sebagai pemimpin ASEAN.
Ia juga menyatakan bahwa Indonesia perlu meningkatkan pengaruhnya sebagai ketua ASEAN untuk mengambil inisiatif yang lebih kuat terkait isu Laut China Selatan.
Namun, Shafiah juga mengingatkan bahwa kita tidak boleh mengabaikan adanya ketegangan yang muncul baru-baru ini di Laut China Selatan. Ia mengkhawatirkan bahwa jika perundingan mengenai Code of Conduct (CoC) di Laut China Selatan tidak berlanjut, ini bisa menjadi ancaman bagi kawasan tersebut.
Sidharto Suryodipuro, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, menanggapi kekhawatiran tersebut dengan menyatakan bahwa Document of Conduct (DoC) yang telah ada dalam perjanjian lama di Laut China Selatan telah membentuk perilaku negara-negara di sekitarnya. Ia menegaskan bahwa perjanjian tersebut telah membantu menjaga kebebasan navigasi di Laut China Selatan.
Sidharto juga menegaskan bahwa Indonesia menghormati Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) dan peraturan internasional lainnya terkait masalah maritim. Bagi Indonesia, masalah Laut China Selatan adalah hal yang sangat penting.
Dalam rangka mempromosikan norma yang setara, Indonesia telah memanggil negara-negara lain yang berbicara tentang kebebasan navigasi di perairan tersebut untuk memastikan bahwa mereka juga menghormati dan menerapkan prinsip navigasi yang setara di wilayah mereka.
Sidharto menyatakan bahwa Indonesia optimis dapat mencapai kemajuan dalam perundingan mengenai Code of Conduct (COC) dengan mengingat kerjasama dan kesatuan suara yang kuat dari 11 Negara Anggota ASEAN dalam isu ini.
