VIRAL! Donor Darah Diadakan di Lapas Tondano

SULUTVIRAL.COM – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara, Ronald Lumbuun, bersama Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Robby Dondokambey, seorang perwakilan dari Yayasan Cemerlang Abadi bernama Jessy Monica, dan Kepala Lembaga Pemasyarakatan IIB Tondano yang bernama Yulius Paath, menghadiri Aksi Donor Darah yang diselenggarakan bersama PMI Kabupaten Minahasa di Aula Lapas Tondano pada Kamis, 5 Oktober.

Dalam kegiatan ini, para narapidana di Lapas Tondano dengan antusias ikut serta dalam donor darah bersama PMI Minahasa. Ini adalah bukti kepedulian Lapas Tondano terhadap masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan darah.

Ketua PMI Minahasa memberikan apresiasi atas terselenggaranya kembali Aksi Donor Darah, yang sebelumnya telah beberapa kali berhasil dilaksanakan di Lapas Tondano.

Sementara itu, Kakanwil (Kepala Kantor Wilayah) juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik antara PMI Minahasa dan Lapas Tondano dalam melaksanakan kegiatan kemanusiaan seperti ini. Kakanwil juga menjelaskan bahwa dia sendiri telah merasakan manfaat dari donor darah ini saat beberapa kali berpartisipasi dalam kegiatan serupa.

Dalam acara tersebut, PMI Minahasa juga memberikan bantuan alat mandi kepada narapidana di Lapas Tondano.

VIRAL! Rehabilitasi Sosial Narapidana Narkotika LP Manado

SULUTVIRAL.COM – Lembaga Pemasyarakatan (LP) Manado di Sulawesi Utara telah melaksanakan program rehabilitasi sosial untuk 20 narapidana yang terlibat dalam kasus narkotika. Kepala LP Manado, Marulye Simbolon, mengungkapkan bahwa mereka bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Utara dalam pelaksanaan program ini.

Rehabilitasi ini berlangsung selama enam bulan, dimulai sejak Maret 2023. Selama periode rehabilitasi tersebut, narapidana yang menjadi warga binaan pemasyarakatan mendapatkan penyuluhan mengenai dampak penyalahgunaan narkotika, sesi konseling, berbagai pelatihan, dan kegiatan yang bertujuan untuk memotivasi mereka agar dapat meninggalkan penggunaan narkoba.

Selain itu, dalam pelaksanaan rehabilitasi ini, keluarga narapidana juga terlibat dan mereka berkumpul secara berkala untuk mendukung proses rehabilitasi.

Marulye Simbolon menjelaskan bahwa program rehabilitasi sosial bagi narapidana dengan kasus narkotika akan terus dilakukan oleh LP Manado. Pada tahun 2022, sebanyak 30 narapidana mengikuti program rehabilitasi serupa, dan tahun ini 20 narapidana mengikutinya dengan bergantian.

Saat ini, di LP Manado, terdapat sekitar 100 narapidana yang terlibat dalam kasus narkoba, dengan 81 di antaranya terkait dengan narkotika dan 19 terkait dengan obat-obatan keras.

VIRAL! Kapolresta Manado Sidak di Rutan Polsek Wanea

SULUTVIRAL.COM – Sidak ini bertujuan untuk memeriksa keamanan dan kesejahteraan narapidana serta mengevaluasi pelaksanaan pemasyarakatan di Rutan Polsek Wanea.

Kapolresta Manado berinteraksi langsung dengan petugas penjagaan dan tahanan selama pemeriksaan tersebut. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa standar operasional yang telah ditetapkan tetap terjaga demi keamanan dan kesejahteraan tahanan.

Kunjungan sidak ini diharapkan memberikan gambaran yang lebih baik tentang situasi di Rutan Polsek Wanea dan memastikan bahwa pemasyarakatan berjalan sesuai dengan hukum.

Kapolresta juga mengingatkan anggota untuk menjaga profesionalitas dan integritas dalam menjalankan tugas penjagaan serta memberikan perlakuan yang adil kepada tahanan.

Narapidana Lapas Kelas IIB Tahuna Ikut Program Kesetaraan

SULUTVIRAL.COM – Terdapat 30 narapidana di Lapas Kelas IIB Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, yang sedang mengikuti program pendidikan kesetaraan tingkat paket A, B, dan C. Kepala Lapas Tahuna, Suharno, mengatakan bahwa program pendidikan ini dimulai di Lapas tersebut, dan mereka bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Pioner Tahuna.

Paket A setara dengan SD, paket B setara dengan SMP, dan paket C setara dengan SMA. Tujuan dari program ini adalah memberikan pengetahuan kepada narapidana agar mereka memiliki keterampilan yang berguna ketika mereka kembali ke masyarakat setelah bebas.

Selain pendidikan kesetaraan, Lapas Tahuna juga menjalankan program untuk mengatasi buta huruf. Delapan narapidana juga ikut serta dalam program ini melalui kerja sama dengan PKBM Pioner. Tujuan program ini adalah memastikan bahwa narapidana yang sebelumnya tidak bisa membaca dan menulis dapat menguasai keterampilan tersebut.