SULUTVIRAL.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berusaha untuk mengurangi tingkat stunting sebesar 6,1 persen hingga tahun 2024. Hal ini disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sulut, Denny Mangala, dalam sebuah pertemuan di Manado.
Pada tahun 2022, data menunjukkan bahwa prevalensi stunting di provinsi ini masih tinggi, mencapai 20,5 persen. Meskipun ada penurunan kecil dari tahun sebelumnya (21,6 persen), penurunan ini dianggap masih lambat. Untuk itu, pemerintah daerah berharap ada komitmen kuat dari semua pihak, baik provinsi maupun kabupaten/kota, untuk mempercepat penurunan stunting, yang juga merupakan prioritas Presiden Joko Widodo.
Asisten Denny mengingatkan bahwa target penurunan stunting tahun ini adalah sebesar 3,01 persen, dan lebih baik jika bisa lebih tinggi dari itu agar beban tahun 2024 tidak terlalu berat.
Dalam pertemuan ini, para perwakilan dari 15 kabupaten/kota di Sulut diharapkan bisa saling berbagi informasi dan menyamakan persepsi terkait penurunan stunting.
Namun, Denny Mangala juga mencatat adanya masalah dalam penyaluran bantuan kepada anak-anak stunting. Terkadang, bantuan seperti susu dan telur tidak tepat sasaran, dan ada kasus di mana bantuan yang seharusnya untuk anak malah digunakan oleh orang dewasa atau bahkan diberikan kepada tamu.
Selain itu, ia juga menyoroti rendahnya penyerapan anggaran untuk penanganan stunting, yang perlu diperbaiki bersama-sama.
Rakor ini dihadiri oleh berbagai pejabat dari pemerintah daerah, termasuk Sekretaris Daerah, Dinas Kesehatan, dan Kepala Dinas KB dari 15 kabupaten/kota di Sulut. Kegiatan ini diorganisir oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Utara bersama Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, dan Keluarga Berencana (Disdukcapil-KB) Provinsi Sulut.