SULUTVIRAL.COM – Timor Leste akan hadir dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Negara Kepulauan (Archipelagic and Island State – AIS) 2023 di Bali pada tanggal 11 Oktober mendatang, dengan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, hadir secara langsung sebagai upaya untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia. Timor Leste telah merdeka selama 21 tahun sejak berpisah dari Indonesia pada tahun 2002, dan kemerdekaannya diakui oleh PBB.
Selama periode ini, Timor Leste telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan sedikit kasus kejahatan, kekerasan politik, atau kriminalitas. Pemerintah Timor Leste telah aktif memperbaiki infrastruktur untuk kenyamanan warganya, termasuk penyediaan listrik selama 24 jam dengan dukungan kabel bawah laut dari Australia.
Pada tahun 2018, Timor Leste berhasil mengatasi wabah penyakit malaria yang telah lama menjadi masalah di negara ini. Jumlah dokter di Timor Leste juga meningkat secara signifikan sejak kemerdekaan.
Meskipun demikian, masalah kemiskinan tetap menjadi tantangan utama. Timor Leste memiliki posisi rendah dalam peringkat Gross Domestic Product (GDP) dan Purchasing Power Parity (PPP), menjadikannya salah satu negara termiskin di dunia pada tahun 2023. Tantangan lainnya termasuk kurang gizinya sejumlah anak dan dampak pandemi Covid-19 terhadap pendidikan di negara ini.
Dalam kepemimpinannya yang baru, Xanana Gusmao berkomitmen untuk memajukan Timor Leste dan mengundang investasi swasta dan dukungan negara lain dalam program lima tahun yang telah dirancangnya. Dia berharap investasi ini akan membantu mengembangkan ekonomi negara.
Timor Leste juga telah aktif bergabung dengan berbagai organisasi internasional, termasuk World Customs Organizations (WCO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Perjanjian Fasilitasi Perdagangan (TFA), Organisasi Bea Oseania (OCO), Komunitas Negara-Negara Berbahasa Portugis, Forum Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), dan organisasi lainnya.