SULUTVIRAL.COM – “Cara Indonesia Membangun Inspirasi dalam Pengelolaan Pertanian, Terutama Produksi Beras, bagi Negara Lain di Zaman Orde Baru Soeharto”
Selama era Orde Baru Soeharto, Indonesia ternyata menjadi sumber inspirasi bagi banyak negara dalam mengelola sektor pertanian, terutama dalam produksi beras. Negara seperti India bahkan dianggap memiliki pendekatan yang mirip dengan cara yang diterapkan Indonesia saat itu dalam pengelolaan pertanian.
Fakta menunjukkan bahwa negara-negara tetangga, termasuk Thailand, Malaysia, dan Vietnam, pernah belajar dari Indonesia dalam mengembangkan sektor pertanian mereka. Menurut Pengamat Pertanian Khudori, pada tahun 1990-an, pemerintah dan para peneliti dari negara-negara tersebut datang ke Indonesia untuk mempelajari teknik budi daya pertanian dan manajemen stok serta stabilitas harga beras, mirip dengan apa yang dilakukan Indonesia saat itu.
Upaya negara-negara tetangga dalam mencapai swasembada pangan melalui pembelajaran dari Indonesia berhasil. Saat ini, Vietnam merupakan produsen beras terbesar kelima di dunia dengan produksi 27.225 metrik ton, diikuti oleh Thailand dengan 20.100 metrik ton. Bahkan, keduanya mampu mengekspor beras ke Indonesia, meskipun produksi beras Indonesia lebih besar, tetapi kebutuhan dalam negeri jauh lebih tinggi karena jumlah penduduk yang lebih besar.
Mendag Zulhas juga mencatat bahwa kebijakan India dalam sektor pangan, termasuk upaya untuk menjaga stok pangan domestik, mengingatkan pada pendekatan yang diterapkan Indonesia pada masa Orde Baru Soeharto.
Presiden Soeharto juga memperhatikan masalah pertanian dengan mendukung “Trilogi Pembangunan” yang bertujuan untuk mencapai stabilitas harga dan kebutuhan pangan. Pada tahun 1973, Pemerintah Soeharto memimpin pembentukan Serikat Petani Indonesia dan menggulirkan “revolusi hijau” untuk mencapai swasembada beras. Meskipun Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan, terutama beras, pada tahun 1984, fokus kebijakan kemudian bergeser ke sektor industri, mengakhiri upaya pertanian yang sukses sebelumnya.