VIRAL! Indonesia Mengalami Transformasi Ekonomi Sepuluh Tahun di Sektor Batu Bara

SULUTVIRAL.COM – Institut for Essential Services Reform (IESR), sebuah organisasi think tank di bidang energi dan lingkungan, memproyeksikan bahwa Indonesia memiliki rentang waktu 5-10 tahun untuk melakukan perubahan ekonomi di wilayah-wilayah yang menjadi produsen batu bara.

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, menyampaikan proyeksi ini dalam sebuah Seminar Hibrid IESR berjudul “Sunset PLTU dan Industri Batubara” di Jakarta. Dia mengungkapkan bahwa penurunan produksi batu bara telah memengaruhi permintaan, baik di tingkat nasional maupun lokal, dan Indonesia telah mengambil berbagai kebijakan transisi energi yang berdampak pada konsumsi batu bara di dalam negeri.

IESR mencatat bahwa sekitar 75-80 persen produksi batu bara Indonesia masih diekspor ke negara-negara seperti China, India, dan Vietnam. Namun, negara-negara tersebut juga telah menetapkan target penurunan konsumsi batu bara untuk mencapai sasaran net zero emission (NZE).

Untuk menghadapi potensi penurunan ekspor batu bara, IESR menyatakan bahwa Indonesia perlu mengantisipasi dengan memastikan transisi energi yang adil, mencapai transformasi ekonomi yang berkelanjutan, dan memeriksa dampak penurunan konsumsi batu bara terhadap berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Baca Juga:  VIRAL! SMKN 3 Manado Juara Lomba Masak dalam Perayaan HUT ke-59 Sulut

Fabby Tumiwa juga menyoroti pentingnya memperhatikan tiga faktor utama dalam proses transisi dan transformasi ini, yaitu hubungan ekonomi lokal dengan industri batu bara, persiapan sumber daya manusia, serta perencanaan mitigasi yang mempertimbangkan alternatif ekonomi yang dapat dikembangkan di daerah-daerah yang bergantung pada batu bara.

IESR telah mengidentifikasi beberapa sektor potensial yang dapat dikembangkan di wilayah produsen batu bara, seperti sektor keuangan, manufaktur, dan pendidikan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, serta manufaktur dan layanan akomodasi serta makanan dan minuman di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *