SULUTVIRAL.COM – Harga batu bara kembali mencatat rekor tertinggi dalam empat bulan terakhir karena tingginya permintaan dari Asia dan ketidakpastian pasokan gas alam cair (LNG) Australia. Harga kontrak Oktober batu bara ICE Newcastle, seperti yang dilaporkan oleh Refinitiv, naik 0,96% menjadi US$ 167,75 per ton pada perdagangan Senin (18/9/2023), mencapai level tertinggi sejak 8 Mei 2023.
Kenaikan ini mengikuti tren positif yang sudah terlihat pada perdagangan sebelumnya, dengan harga batu bara naik 0,73%. Dalam dua hari perdagangan terakhir, harga batu bara telah meningkat sebanyak 1,7%.
Pergerakan harga batu bara sangat dipengaruhi oleh China, yang merupakan produsen dan konsumen terbesar batu bara di dunia. Permintaan dari China diperkirakan akan meningkat menjelang libur panjang yang dimulai pada 29 September, yang akan mendorong peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan listrik yang meningkat selama liburan.
India, negara konsumen batu bara terbesar kedua di dunia, juga mengalami lonjakan permintaan batu bara karena persiapan untuk musim festival yang akan datang.
Selain itu, Indonesia, sebagai salah satu eksportir batu bara terbesar dunia, juga melihat lonjakan permintaan yang signifikan. Permintaan yang tinggi ini mencakup pasar Asia yang memerlukan lebih banyak energi untuk industri tekstil, yang memperkuat permintaan dari China yang akan mengalami libur panjang dan festival di India.
Semua faktor ini diharapkan akan meningkatkan produksi dan penjualan batu bara dari Indonesia, yang hingga saat ini telah mencapai 76,18% dari target produksi batu bara tahun ini sebesar 694,5 juta ton, serta mencapai 62,54% dari target penjualan pada tahun 2023 sebanyak 434,37 juta ton.