VIRAL! Kerjasama Indonesia-China: Menuju Kemakmuran dan Stabilitas

SULUTVIRAL.COM – Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengungkapkan keinginan agar kerjasama dengan China terus tumbuh dan memberikan manfaat berupa kemakmuran, stabilitas, dan peluang bagi rakyat kedua negara.

Dalam acara Resepsi Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Rakyat Tiongkok ke-74 di Jakarta pada hari Rabu, Airlangga menekankan pentingnya kerjasama ekonomi antara Indonesia dan China, yang telah berjalan dekat selama bertahun-tahun. China juga merupakan salah satu mitra dagang dan investasi terbesar bagi Indonesia.

Pada tahun 2022, investasi China di Indonesia mencapai $8,2 miliar AS, menduduki peringkat kedua tertinggi. Total perdagangan antara kedua negara pada tahun 2022 juga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, dengan nilai sekitar $133 miliar AS, meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Airlangga menegaskan pentingnya mempertahankan hubungan yang kuat dan berkelanjutan antara kedua negara. Kemitraan Strategis Komprehensif antara Indonesia dan China yang telah berlangsung selama sepuluh tahun memiliki signifikansi yang besar bagi kedua belah pihak. Kerjasama bilateral juga semakin berkembang, terutama dalam bidang pembangunan infrastruktur, industri ramah lingkungan, dan ekonomi digital.

Untuk menunjukkan komitmen terhadap ekonomi digital, Airlangga mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Perdagangan Tiongkok dan dirinya sendiri dalam bidang ekonomi digital dan e-Commerce. Nota kesepahaman tersebut akan menjadi landasan bagi kerjasama antara perusahaan-perusahaan dari kedua negara dalam mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan, meningkatkan perdagangan, meningkatkan sistem transportasi, memperkuat keuangan digital, dan meningkatkan layanan kesehatan digital.

Airlangga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk memperkuat kemitraan ini demi kepentingan bersama. Selain itu, ia juga mengapresiasi dukungan China terhadap Outlook ASEAN di Indo-Pasifik, terutama selama masa Kepresidenan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023, dan kerjasama mereka dalam mencapai kesejahteraan dan stabilitas di kawasan tersebut.

VIRAL! KTT ASEAN Jadi Momentum RI Pacu Inovasi & Ekosistem Digital

SULUTVIRAL.COM – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, menyatakan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN merupakan peluang bagi Indonesia untuk memperlihatkan kemajuan dalam sektor digitalnya. Nezar menganggap acara ini sebagai momen penting karena negara-negara tetangga telah mengakui kemajuan digital Indonesia.

Selama kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN, negara ini memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam memacu pertumbuhan sektor digital di wilayah tersebut. Nezar juga mencatat upaya untuk mendukung inovasi dan startup yang dapat beroperasi lintas regional, yang diyakini dapat menghasilkan inovasi dan membantu Indonesia menjadi pemimpin bukan hanya di wilayah ASEAN tetapi juga di tingkat internasional.

Pertumbuhan ekonomi dan kerja sama di antara negara-negara ASEAN dapat diperkuat melalui langkah-langkah ini. Indonesia, sebagai salah satu ekonomi terbesar di ASEAN, memiliki potensi ekonomi digital yang besar dengan tingkat penetrasi internet yang tinggi.

Indonesia memiliki penetrasi internet sebesar 78,19% pada tahun 2023, yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN. Dalam persentase, Indonesia menyumbang 40% dari total nilai transaksi ekonomi digital di wilayah ASEAN. Pertumbuhan ekonomi yang positif di Indonesia diharapkan dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi digital di negara-negara ASEAN lainnya, memungkinkan pertumbuhan bersama, terutama dalam sektor ekonomi digital.

Tidak hanya Indonesia, ASEAN secara keseluruhan memiliki potensi besar sebagai pasar ekonomi digital. Wilayah ini memiliki lebih dari 640 juta penduduk dan 480 juta pengguna internet. Pertumbuhan ekonomi digital ASEAN mencapai 6% setiap tahunnya, yang membuat ASEAN semakin penting dan progresif. Nezar menjelaskan bahwa Indonesia berperan sebagai pusat pertumbuhan dalam konteks ini, menjadi episentrum bagi perkembangan ekonomi digital di wilayah ASEAN.

VIRAL! Indonesia Menjadi Pusat Utama Ekonomi Digital di ASEAN

SULUTVIRAL.COM – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyatakan bahwa Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi digital yang sangat baik, dengan penetrasi internet mencapai 78,19% pada tahun 2023. Hal ini membuat Indonesia berkontribusi penting dalam ekonomi digital di ASEAN, dengan 40% dari total nilai transaksi ekonomi digital di wilayah tersebut.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan, mencapai 5,11%, diharapkan menjadi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi digital di negara-negara ASEAN lainnya. Nezar mengatakan bahwa ASEAN memiliki potensi luar biasa untuk perkembangan ekonomi digital karena memiliki lebih dari 640 juta penduduk dan 480 juta pengguna internet.

Pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN mencapai 6% setiap tahunnya, dan inilah yang membuat wilayah ini semakin penting dan maju. Indonesia dianggap sebagai pusat pertumbuhan ekonomi digital di tengah perkembangan tersebut.

Dalam ringkasan, Indonesia memainkan peran kunci dalam pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN, dengan kontribusi yang signifikan dan potensi pertumbuhan yang besar di wilayah tersebut.

Indonesia dan Singapura Meningkatkan Kerja Sama dalam Riset dan Ekonomi Digital

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah menyoroti sejumlah kisah sukses dalam pengelolaan negara Singapura yang dapat diadopsi oleh Indonesia. Dia mengungkapkan pandangannya ini dalam konferensi regional pertama yang juga merupakan reuni alumni Nanyang Technological University (NTU) Singapura di Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 200 alumni.

Menurut Tito, Indonesia dapat belajar dari Singapura dalam hal pemanfaatan teknologi berdasarkan penelitian yang berasal dari perguruan tinggi untuk berbagai aspek dalam administrasi dan pelayanan kepada warganya. Pernyataan ini disampaikan melalui keterangan tertulis dari KBRI Singapura di Jakarta.

Dalam konteks ini, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Singapura, Suryopratomo, juga memberikan pandangan serupa dalam diskusi panel konferensi tersebut. Dia mencatat bahwa Indonesia saat ini memiliki lebih dari 2.000 startup, termasuk 2 decacorn dan lebih dari 7 unicorn, dengan pertumbuhan yang paling signifikan terjadi di sektor layanan on-demand, teknologi finansial, dan e-commerce.

Suryopratomo juga menggarisbawahi pertumbuhan ekonomi digital yang pesat di Indonesia, yang tumbuh sebesar 52 persen pada tahun 2021 dengan total mencapai 53 miliar dolar AS (sekitar Rp807 triliun). Proyeksinya adalah mencapai lebih dari 124 miliar dolar AS (sekitar Rp1,8 kuadriliun) pada akhir tahun 2025.

Dengan kondisi ini, Suryo menganggap penting bagi Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan Singapura, yang merupakan salah satu pusat keuangan dan teknologi terbesar di dunia.

Selain itu, perguruan tinggi di Indonesia melihat NTU sebagai mitra potensial yang berpengaruh dalam riset teknologi dan ekonomi digital. Ini terutama berkaitan dengan kekayaan dana riset NTU dan jaringan periset yang kuat.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, Igak Satrya Wibawa, menyatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Singapura dalam sektor pendidikan tinggi telah menghasilkan manfaat saling menguntungkan. Kemendikbudristek memfasilitasi potensi kerja sama ini melalui berbagai inisiatif, program pertukaran, dan penelitian bersama.

Pada tahun 2022, mereka sepakat untuk membentuk konsorsium penelitian antara NTU dan beberapa universitas Indonesia, yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan dalam tiga aspek utama: energi terbarukan, ekonomi sirkular, dan kota pintar. Kerja sama ini mendapatkan dukungan pendanaan dari NTU dan LPDP selama lima tahun.

Igak juga menambahkan bahwa NTU terlibat dalam konsorsium antara universitas-universitas di Singapura dan Indonesia dalam kerja sama tri dharma pendidikan tinggi yang dikenal sebagai RISING University Network. Ini tidak hanya mempromosikan pemahaman budaya dan keunggulan akademik, tetapi juga memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan keahlian serta berkontribusi pada kemajuan berbagai bidang studi.

Kerja sama ini dimulai pada tahun 2024 dengan program pertukaran mahasiswa dan staf pengajar antara kampus anggota konsorsium. Pada tahun 2023, sejumlah mahasiswa telah memulai program studi di NTU dan SMU di Singapura. Konferensi regional NTU ini juga dihadiri oleh Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwook Fook Seng, serta para pemimpin NTU dan beberapa universitas terkemuka di Indonesia, termasuk pimpinan BUMN dan industri Indonesia.