VIRAL! Rupiah Melemah ke Level Rp15.385 di Awal Pekan

SULUTVIRAL.COM – Nilai tukar rupiah pada pagi Senin (25/9) bertahan di level Rp15.385 per dolar AS, mengalami pelemahan sebesar 10 poin atau minus 0,06 persen dibandingkan dengan posisi sebelumnya.

Mayoritas mata uang di wilayah Asia mengalami penguatan. Won Korea Selatan menguat sebesar 0,27 persen, peso Filipina naik 0,01 persen, dolar Hong Kong mengalami kenaikan 0,02 persen, dan baht Thailand mengalami penguatan sebesar 0,09 persen.

Selain itu, rupee India menguat sebesar 0,19 persen, yuan China mengalami kenaikan 0,02 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,1 persen. Namun, dolar Singapura mengalami pelemahan sebesar 0,03 persen, dan yen Jepang mengalami penurunan sebesar 0,01 persen.

Mata uang dari negara maju menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Poundsterling Inggris menguat sebesar 0,03 persen, sementara dolar Kanada mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen. Di sisi lain, dolar Australia mengalami pelemahan sebesar 0,06 persen, Euro Eropa mengalami penurunan sebesar 0,04 persen, dan franc Swiss mengalami penurunan sebesar 0,09 persen.

Analis dari PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, memproyeksikan bahwa rupiah akan melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Dia mencatat bahwa ekspektasi akan suku bunga yang tinggi di AS, yang muncul setelah pengumuman hasil rapat bank sentral AS (The Fed) pekan lalu, masih memiliki potensi untuk mendorong penguatan dolar terhadap mata uang lainnya.

Selain itu, pergerakan rupiah juga akan terpengaruh oleh tingkat imbal hasil (yield) obligasi AS yang masih berada pada level tinggi, dengan yield obligasi tenor 2 tahun mencapai 5,1 persen dan tenor 10 tahun mencapai 4,4 persen.

Tidak hanya itu, kenaikan harga minyak mentah ke kisaran US$90 per barel juga dapat memberikan tekanan pada aset berisiko, termasuk rupiah.

Ariston menyatakan, “Harga minyak yang tinggi dapat mendorong kenaikan inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.” Berdasarkan sentimen ini, ia memproyeksikan bahwa rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp15.350 hingga Rp15.400 per dolar AS pada hari ini.

VIRAL! Peninggalkan Indonesia oleh Investor Asing, Rupiah Melemah

SULUTVIRAL.COM – Pada Tengah Kapital Asing Keluar, Rupiah Mengalami Pelemahan Dilansir dari data Refinitiv, Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan sebesar 0,07%, mencapai Rp15.360/US$ pada hari Senin (18/9/2023). Pelemahan ini merupakan yang paling signifikan sejak 13 September 2023.

Sementara itu, indeks Dolar AS (DXY) mengalami depresiasi dan turun menjadi 105,29, dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada Jumat sebelumnya (15/9/2023) yang berada di 105,32.

Pergerakan Rupiah selama pekan ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga. Ada delapan bank sentral yang akan mengumumkan kebijakan suku bunga dalam pekan ini.

Bank sentral China (PBoC) akan mengumumkan pada Rabu (20/9/2023), dan bank sentral Jepang (BoJ) akan mengumumkan pada Jumat (22/9/2023).

Puncaknya akan terjadi pada Kamis (21/9/2023) di mana ada enam bank sentral yang akan mengumumkan kebijakan suku bunga, termasuk Bank Indonesia (BI) dan Amerika Serikat (AS).

Salah satu yang paling dinantikan adalah kebijakan suku bunga dari bank sentral AS (The Fed). Pelaku pasar memprediksi bahwa suku bunga AS akan tetap berada di kisaran 5,25-5,50%. Ini sesuai dengan survei CME FedWatch yang menunjukkan bahwa 99% responden berpendapat akan ada kebijakan pause, sedangkan hanya 1% yang memperkirakan kenaikan suku bunga AS sebesar 25 basis poin (bps).

Di sisi domestik, ada sentimen positif setelah data neraca perdagangan Indonesia menunjukkan surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 mencapai US$ 3,12 miliar. Ini adalah surplus bulanan yang ke-40 berturut-turut sejak Mei 2020.

Meskipun demikian, terdapat sentimen negatif dari Bank Indonesia (BI) yang mencatat adanya capital outflow selama pekan sebelumnya. Data BI menunjukkan bahwa pada tanggal 11-14 September 2023, investor asing mencatat net sell sebesar Rp 4,45 triliun atau hampir mencapai Rp 5 triliun. Net sell pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 3,98 triliun, sementara di pasar saham sebesar Rp 0,47 triliun.

Meskipun net sell ini lebih kecil dibandingkan dengan awal bulan September (4-7 September) yang mencapai Rp 7,57 triliun, total net sell sepanjang September telah mencapai lebih dari Rp 11 triliun.

Data Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa kepemilikan asing pada SBN pada tanggal 13 September mencapai Rp 838,89 triliun atau sekitar 15,28%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan kepemilikan asing pada Agustus 2023 yang mencapai Rp 846,3 triliun atau sekitar 15,37%.

Kapital asing keluar menjadi tekanan bagi pasar keuangan Indonesia, termasuk nilai tukar Rupiah.