SULUTVIRAL.COM – Pertamina Berfokus pada Bioenergi untuk Mengurangi Emisi
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengungkapkan pilihan bisnis energi hijau yang paling potensial untuk mengurangi emisi karbon. Perusahaan akan lebih fokus pada pengembangan bioenergi sebagai salah satu sumber energi hijau yang memiliki potensi besar di masa depan.
Nicke menjelaskan bahwa bioenergi merupakan pilihan yang strategis dalam upaya transisi energi saat ini. Bioenergi memiliki keuntungan karena sumber bahan bakunya dapat ditemukan di dalam negeri, yang akan membantu Indonesia menjadi lebih mandiri dalam hal energi.
Indonesia telah memulai langkah-langkah menuju bioenergi, termasuk program pencampuran biodiesel dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) diesel, yang kini mencapai 35% atau B35. Pencampuran ini berbasis pada minyak kelapa sawit (CPO) dan telah berhasil mengurangi emisi karbon sebanyak 28 juta ton pada tahun lalu.
Selain biodiesel, Pertamina juga berencana untuk mempromosikan penggunaan bioetanol, dengan mencampurkan etanol yang berasal dari berbagai sumber seperti tetes tebu, singkong, jagung, atau sorgum pada bensin. Langkah ini akan membantu mengurangi limbah dan berkontribusi pada upaya transisi energi yang berkelanjutan dan efisien.
Nicke menekankan pentingnya memastikan bahwa dalam proses transisi energi yang adil, tidak ada satu pun orang yang tertinggal. Dengan memiliki populasi besar, Indonesia melihat bioenergi sebagai peluang untuk menciptakan lapangan kerja yang luas, terutama di sektor perkebunan dan dalam proses produksi dan distribusi bioenergi.
Pertamina juga sedang mempertimbangkan pencampuran bioetanol pada bensin Pertalite (RON 90) untuk meningkatkan kualitas bensin yang dijual. Saat ini, mereka sudah mencampurkan etanol sebesar 7% (E7) pada Pertamax (RON 92), yang menghasilkan bensin setara RON 95, dikenal sebagai Pertamax Green 95.
Menghadap ke depan, Pertamina berencana untuk menjual tiga jenis bensin, yaitu Pertamax Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo.