VIRAL! Komunitas Dinding Manado: Membantu Anak-Anak Putus Sekolah di Sulawesi Utara

SULUTVIRAL.COM – Komunitas Dinding Manado di Kota Manado, Sulawesi Utara, telah mengorganisir kelas informal di Pasar Bersehati pada Sabtu (30/9/2023) untuk membantu anak-anak yang telah putus sekolah. Meikel Pontolondo, Ketua Komunitas Dinding Manado, mengungkapkan bahwa komunitas ini awalnya terbentuk pada tahun 2010 karena kepedulian dari sekelompok mahasiswa terhadap anak-anak yang putus sekolah. Mereka telah berupaya untuk terus memberikan bantuan sejak saat itu.

Victor, salah satu relawan dalam komunitas, telah bergabung sejak tahun 2017, dan ia berbicara tentang tantangan yang mereka hadapi, terutama dalam memperoleh kepercayaan dari orang tua anak-anak yang mereka bantu. Komunitas ini bersifat informal dan tidak terikat dengan yayasan tertentu, sehingga awalnya sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari orang tua yang mungkin khawatir tentang asal-usul dan tujuan komunitas ini.

Sejak tahun 2010 hingga saat ini, Komunitas Dinding Manado telah menggunakan tempat di Pasar Bersehati sebagai lokasi untuk proses belajar mengajar dengan anak-anak. Mereka saat ini menggunakan lantai tiga di Pasar Bersehati untuk kegiatan pembelajaran. Sebelum pandemi COVID-19, jumlah siswa mencapai sekitar 60 anak. Namun, pandemi telah memengaruhi partisipasi anak-anak dalam kegiatan belajar karena beberapa di antara mereka telah pulang ke kampung halaman atau tidak tinggal di Manado. Mayoritas siswa yang belajar di komunitas ini adalah anak pedagang di Pasar Bersehati, beberapa di antaranya bukan berasal dari Manado, sehingga pandemi menyebabkan penurunan partisipasi mereka dalam kegiatan belajar.

Meikel Pontolondo, Ketua Komunitas Dinding Manado, menjelaskan bahwa komunitas ini secara rutin menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk kelas mengajar yang diadakan setiap Sabtu di lantai tiga Pasar Bersehati Manado. Selain itu, mereka juga mengadakan kegiatan tahunan seperti study tour, perkemahan, dan program berbagi kasih.

Untuk mendukung kegiatan operasional mereka, Meikel Pontolondo menyatakan bahwa seluruh dana berasal dari sumbangan sukarela dari para relawan Komunitas Dinding Manado. Mereka tidak memiliki donatur tetap dan tidak mengharuskan setiap relawan untuk memberikan sumbangan uang. Namun, mereka bersyukur karena selama ini kebutuhan kegiatan mereka selalu terpenuhi. Beberapa individu di luar Sulawesi Utara bahkan memberikan bantuan dana setelah melihat aktivitas mereka melalui media sosial.

Meikel Pontolondo menegaskan bahwa tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi relawan dalam Komunitas Dinding Manado. Yang penting adalah memiliki niat yang tulus dan kepedulian terhadap anak-anak. Mereka tidak memberlakukan syarat khusus dan siapa pun yang ingin bergabung dipersilakan datang saat kegiatan diadakan.

Meskipun mereka menyadari bahwa komunitas ini tidak dapat menggantikan pendidikan formal, mereka berharap dapat memberikan pengaruh positif bagi anak-anak yang tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah. Selain itu, mereka berharap bahwa keberadaan komunitas ini dapat mendorong orang tua untuk lebih menghargai pendidikan formal bagi anak-anak mereka.