Dugaan Korupsi DPRD Bitung: Perjalanan Dinas Jadi Sorotan
Halo pembaca setia!
Kabar panas datang dari Kota Bitung, Sulawesi Utara. Kali ini bukan soal pariwisata atau pembangunan, tapi soal dugaan korupsi perjalanan dinas oleh beberapa anggota dan eks anggota DPRD Bitung.
Kasus ini jadi perhatian publik. Bukan cuma karena skalanya, tapi juga karena dua saksi penting diduga berada di Jepang. Wah, makin bikin penasaran ya!
Dicegah ke Luar Negeri: Siapa Saja yang Kena?
Menurut laporan Manado Post, kejaksaan mengajukan permohonan pencegahan ke luar negeri terhadap beberapa nama. Mereka adalah anggota aktif DPRD Bitung dan beberapa eks legislator. Ditjen Imigrasi menyetujui permintaan tersebut.
Mereka diduga terlibat dalam penyimpangan dana perjalanan dinas selama tahun 2016 hingga 2020. Dan yang bikin publik kaget, dua saksi kunci sudah terdeteksi berada di Jepang, sehingga menyulitkan proses pemeriksaan lanjutan.
Modus Korupsi: Perjalanan Dinas Diduga Fiktif
Modusnya cukup klasik. Perjalanan dinas yang sebenarnya tidak dilakukan secara nyata atau diduga fiktif. Ada ketidaksesuaian antara dokumen perjalanan dan realita.
Dana yang seharusnya digunakan untuk tugas negara justru diduga masuk ke kantong pribadi. Meski belum diumumkan berapa besar kerugian negara, tapi kasus ini sudah cukup membuat geger warga Bitung.
Proses Masih Berjalan, Publik Diminta Pantau
Kejaksaan Negeri Bitung masih terus mendalami kasus ini. Beberapa saksi masih akan dipanggil, dan proses hukum terus berjalan. Publik berharap, penegakan hukum dilakukan transparan dan tuntas.
Kalau kamu warga Bitung atau pengamat politik, penting banget untuk terus mengikuti perkembangannya. Ini soal integritas para wakil rakyat kita!
Tetap Waspada dan Awasi Wakil Rakyat
Kasus ini jadi pengingat buat kita semua. Bahwa transparansi dan pengawasan publik terhadap pejabat sangat penting. Kita punya hak untuk tahu dan bersuara.
Jangan ragu untuk dukung aparat hukum dan sebarkan informasi ini ke sesama warga. Karena melawan korupsi bukan cuma tugas aparat, tapi tanggung jawab kita bersama.