SULUTVIRAL.COM – Potensi Kerja Sama Farmasi dan Alat Kesehatan Indonesia-Jepang
Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, menyoroti potensi kerja sama di bidang farmasi dan alat kesehatan antara Indonesia dan Jepang. Heri mengungkapkan bahwa nilai industri farmasi dan alat kesehatan Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari USD 6 miliar pada tahun 2026, sementara nilai pasar farmasi dan alat kesehatan Jepang yang dapat diakses oleh Indonesia akan mencapai USD 70 miliar. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara pembukaan Forum Bisnis Farmasi dan Alat Kesehatan Indonesia-Jepang yang kedua di Osaka, Jepang.
Salah satu hasil penting dari forum bisnis tersebut adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara PT Graha Tekno Medika (GTM) dan PT Horiba Indonesia. MoU ini akan memfasilitasi kerja sama dalam memproduksi alat analisis hematologi di fasilitas manufaktur GTM di Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sedang melakukan transformasi kesehatan nasional dengan fokus meningkatkan ketahanan di sektor farmasi dan alat kesehatan. Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, juga menekankan komitmen pemerintah Indonesia untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan nasional melalui peningkatan teknologi dan investasi di industri farmasi dan alat kesehatan.
Forum ini diadakan oleh perwakilan Indonesia di Jepang bekerja sama dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait di Indonesia. Forum tersebut dihadiri oleh 250 peserta dari perusahaan dan pelaku bisnis farmasi Indonesia dan Jepang.