Manado, SULUTVIRAL.COM – Sumber internal partai Demokrat mengungkapkan bahwa berbagai pertemuan telah terjadi, melibatkan tokoh-tokoh penting dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Desas-desus mulai dari pertemuan antara Utusan AHY dengan Yulianus Stevanus Komaling (YSK) hingga pertemuan AHY dengan Hillary B Lasut (HBL) menandakan upaya besar untuk menyatukan kekuatan antara E2L dan YSK.
“Yang diutus adalah ‘Pandu’, tentu ini tidak mungkin tanpa koordinasi matang. Pembicaraan mengarah pada pembentukan koalisi besar. AHY berusaha keras mencari titik temu agar koalisi Prabowo-Gibran tetap solid di Sulawesi Utara,” ungkap sumber terpercaya.
Langkah Perindo yang bergabung dengan koalisi Demokrat secara nasional, serta Demokrat yang masuk ke dalam koalisi Gerindra di berbagai Pilgub, menguatkan dugaan adanya upaya besar dari AHY untuk menyatukan kubu Mercy Biru (Demokrat) dan Garuda (Gerindra).
Hal ini ditujukan untuk menyatukan E2L dan YSK dalam satu front yang kuat.
Beberapa pengurus Demokrat tidak membantah kabar tersebut. Mereka mengonfirmasi bahwa AHY baru-baru ini bertemu dengan HBL dan menegaskan pentingnya upaya persatuan di Sulawesi Utara.
“Demokrat terus bergerak mendukung E2L sambil melanjutkan pembicaraan untuk menyatukan koalisi. Namanya politik, semuanya masih bisa dibahas demi kesejahteraan rakyat Sulut,” jelas Noortje Van Bone (NVB), Ketua DPC Demokrat Manado.
Langkah konkret lainnya terlihat di Minahasa Utara, di mana Demokrat mengeluarkan surat tugas kepada Ketua PSI Sulut, Melky Jakhin Pangemanan (MJP) dengan Christian Kamagi (CK) wakil dari kader Partai Gerindra. Ini menunjukkan bahwa koalisi ini solid dan berjalan mulus.
“Namun, proses politik tetap berjalan sambil menyamakan persepsi karena semua ini demi masa depan rakyat Sulut,” tambah NVB.
Sementara itu ditempat terpisah, Stendy S Rondonuwu (SSR), Ketua DPC Demokrat Minut, mengungkapkan bahwa dukungan Demokrat di Minut kepada MJP-CK adalah bukti keseriusan Demokrat terhadap PSI dan Gerindra.
“Dukungan ini langsung dari Ketua Umum AHY tanpa syarat, menunjukkan niat Demokrat untuk merangkul semua pihak. Untuk Pilgub, tidak menutup kemungkinan terbentuknya koalisi besar yang membawa perubahan dan kemenangan,” ujar SSR.
Ia melanjutkan, “Jika terjadi kolaborasi antara E2L dan YSK atau tetap tiga poros, biarkan itu diselesaikan di tingkat ‘para dewa’, yakni tiga presiden dalam KIM: SBY, Jokowi, dan Prabowo. Apapun keputusannya, kami DPC tetap solid mendukung keputusan tersebut, termasuk jika E2L maju sebagai calon gubernur. Kami juga mengapresiasi kualitas YSK sebagai tokoh nasional yang mumpuni dan telah banyak berjasa serta mengabdi bagi bangsa,” tutup SSR.
Dengan berbagai manuver politik yang terjadi di balik layar, masa depan koalisi di Sulawesi Utara masih penuh teka-teki. Namun, satu hal yang pasti, Demokrat sedang berupaya keras menyatukan kekuatan demi kemenangan besar pada Pilgub mendatang. (*)